Senin, 22 Juni 2015

Sabtu Bersama Bapak : Wujud Sayang yang Tak Lekang

Tulisan ini bentuk apresiasi saya terhadap novel Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya. Novel yang meninggalkan kesan haru mendalam seusai membacanya.



Sabtu Bersama Bapak berkisah tentang keluarga Garnida. Bapak, Gunawan Garnida, divonis kanker dan hanya dapat bertahan hidup 1 tahun lagi, saat itu 2 anak laki-laki mereka, Satya dan Cakra, masih kecil. Hebatnya Pak Gunawan, dia tidak mau kalah dengan kanker dan kenyataan pahit bahwa sisa hidupnya tinggal 1 tahun lagi. Di Indonesia, sosok seperti Pak Gunawan ini identik dengan pengusaha sukses yang mampu membalik keadaan, dari kondisi kurang menguntungkan menjadi mendatangkan untung.

Sadar bahwa hanya punya waktu 1 tahun lagi bersama keluarganya, alih-alih terpuruk sedih, Pak Gunawan justru bertekad memanfaatkan 1 tahun terakhir sebagai 1 tahun terbaik untuknya, Bu Itje Garnida, Satya, serta Cakra. Mulai dari mempersiapkan masa depan keuangan keluarga, Pak Gunawan tidak mau sepeninggalnya nanti keluarganya menjadi beban orang lain, hingga meninggalkan rekaman pesan-pesan untuk Satya dan Cakra.

Rekaman pesan-pesan inilah yang menjadi warisan paling berharga dari Pak Gunawan. Rekaman pesan-pesan inilah yang menemani Satya dan Cakra tumbuh besar. Rekaman pesan-pesan inilah yang menyelamatkan rumah tangga Satya dari perpecahan. Rekaman pesan-pesan inilah yang membantu Cakra mempersiapkan masa depan rumah tangganya. Beberapa pesan Satya sampaikan juga ke anak-anaknya. Bahkan ada sebuah pesan yang Cakra share manfaatnya ke anak buah di kantor.

Padahal niat Pak Gunawan merekam pesan-pesan hanyalah untuk menemani Satya dan Cakra dari kecil (sejak Pak Gunawan meninggal) hingga akan menikah. Rupanya manfaat rekaman pesan-pesan Pak Gunawan lebih besar dari niat awalnya. Bahkan menjadi wujud sayang yang tak lekang.

Jika kebanyakan pembaca ngefans sama sosok Satya atau menjadikan Cakra sebagai sosok suami idaman, saya justru sangat mengagumi sosok Pak Gunawan. Dari beliaulah terbentuk sosok-sosok mengagumkan : Ibu Itje, single mom yang tegar dan mandiri, Satya, Kakang kasep yang bersedia menekan egonya demi keharmonisan keluarga, serta Cakra, mantan jomblo ngenes yang paling beruntung karena akhirnya berhasil mendapatkan istri secantik dan sebaik Ayu.

Saya menantikan novel Sabtu Bersama Bapak ini difilmkan.

- See more at: http://artikelkomputerku.blogspot.com/2010/10/cara-memasang-banner-di-bawah-posting.html#sthash.TrMBEyDs.dpuf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar