Kamis, 31 Oktober 2013

Belajar dari Bidadari Surga



Hari ini, pagi-pagi baru melek mata sudah nonton infotainment, tapi gak nyesel juga karena beritanya tentang Umi Tatu (ibu almarhum Ustadz Jefri Al-Buchori) dan Umi Pipik (istri almarhum Ustadz Jefri Al-Buchori).

Diberitakan, Umi Tatu baru kembali ke tanah air setelah beribadah haji bersama Ustadz Fajar Sidiq (adik almarhum Ustadz Jefri Al-Buchori). Kemudian mereka sekeluarga nyekar ke makam Ustadz Jefri, di saat itulah, melalui awak media yang meliput, Umi Tatu menyampaikan klarifikasi seputar kisruh pemugaran makam Uje. Diliput juga Umi Pipik yang sowan ke rumah ibu mertuanya.

Kemarin-kemarin sempat heboh berita Umi Pipik vs keluarga Uje. Masalah pemugaran makam dan reaksi keras Ustadz Aswan yang berbicara di depan sorot kamera para pewarta dengan nada tinggi serta menyebut-nyebut Umi Pipik sebagai mantan istri almarhum Uje. Tidak tanggung-tanggung, kakak Uje ini membawa-bawa dalil agama sebagai pembenaran ucapannya. Reaksi tersebut banyak menuai komentar negatif, terutama di dunia maya, dan dianggap kurang layak dilakukan oleh seorang ustadz sebab bisa mendegradasi image pemuka agama Islam. Ustadz model begini nih yang nakutin, takut ngajarin takabur ke umat, padahal Rosululloh S.A.W tuh polite dan wise banget loowh. Syukurlah, Ustadz Aswan akhirnya menyampaikan permohonan maaf dan nampaknya berimbas baik pula, bagi citra diri sang ustadz dan hubungan kedua keluarga.

Yang bikin saya gak nyesel nonton infotainment kali ini adalah hikmah yang bisa saya petik dari liputan tersebut. Kebetulan, sejak kematian beliau, saya mengikuti setiap kabar tentang Ustadz Gaul ini. Saya belajar banyak dari sosok Umi Pipik.

Awalnya, Umi Pipik hanyalah istri dan ibu rumah tangga biasa, rutinitasnya kurang lebih ya mengurus suami, rumah, dan anak-anak, belakangan beliau membuka bisnis bersama istri Ustadz Solmed. Saat sang suami meninggal, awalnya beliau benar-benar sedih dan terpukul, tapi usai masa iddah, Umi Pipik mulai bangkit perlahan-lahan, meski duka dan kehilangan tak dapat disembunyikan di antara keikhlasan, kelembutan, dan kesabaran yang memancar dari jiwa serta parasnya yang cantik. Barangkali, keempat orang buah hatinya menjadi alasan terbesar agar dirinya tidak terpuruk berlarut-larut.

Sikap diamnya saat menghadapi berbagai persoalan sepeninggal Uje, termasuk gosip akan segera menikah lagi, merupakan pilihan yang tepat. Dalam diamnya, di setiap sujudnya, pasti banyak do'a yang dipanjatkan kepada Alloh S.W.T, sebenar-benarnya tempat semua manusia memohon segala sesuatu. Kepandaiannya menjaga tali silaturahim yang sempat menegang dengan keluarga almarhum suami juga diiringi dengan kerendahan hati, beliau menolak disebut penceramah karena merasa belum pantas dan syi'ar yang dilakukannya hanya sekedar sharing.

Sebagai saudara sesama muslim, saya do'akan semoga Umi Pipik berhasil membesarkan keempat buah hatinya hingga menjadi orang-orang besar layaknya Abi Uje.  Gak salah nih Uje pilih istri, bener-bener pas sama judul lagunya : Bidadari Surga.

Saya bersyukur nonton infotainment sepagi ini tapi gak sia-sia, ada hikmah berharga yang saya dapat dari peristiwa yang dialami oleh orang lain. Benar kata orang bijak, dari setiap keburukan dan kenestapaan seseorang yang kita ketahui, sesungguhnya kita berutang pelajaran berharga.

- See more at: http://artikelkomputerku.blogspot.com/2010/10/cara-memasang-banner-di-bawah-posting.html#sthash.TrMBEyDs.dpuf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar