Rabu, 01 April 2015

Makam Indah, Untuk Siapa?

Jum'at, 27 Maret 2015, saya dan keluarga tersentak oleh kabar duka dari Bandung. Di hari yang sama dengan hari wafatnya artis dan komedian Olga Syahputra, Pakde Wiwik Widagdo kembali ke haribaan Alloh S.W.T di RS Borromeus setelah berjuang melawan kanker dan sempat menjalani perawatan intensif di RS Holistic Purwakarta.

Almarhum Pakde anak ke-4 dari 10 bersaudara, beliau merupakan orang kedua yang mendahului ke-8 saudara-saudarinya yang masih tersisa. Beberapa tahun sebelumnya, Pakde Mus, kakak tertua, meninggal mendadak tanpa pernah menderita penyakit berat.

Di mata keluarga besar, Pakde adalah sosok yang baik dan suka menolong sesama, terutama saudara. Beliau sering menjadi sponsor utama untuk acara family gathering tiap tahun. Terakhir kali saya menjenguk Pakde saat beliau dirawat di RS Borromeus, sebelum dipindah ke RS Holistic. Waktu itu kondisinya sudah mulai melemah, badannya makin kurus dan tidak mau makan, tapi masih bisa ngobrol-ngobrol, masih bisa bercanda. Bapak, ibu, dan adik bungsu saya sempat menjenguk ke RS Holistic, sayang beribu sayang, hingga Pakde dipindah ke RS Borromeus lagi karena beliau ingin kembali ke Bandung, saya tidak sempat bertemu lagi dengan Pakde. Sabtu, 28 Maret 2015, kami sekeluarga besar mengantar Pakde ke peristirahatan terakhirnya di Firdaus Memorial Park.

Firdaus Memorial Park

Firdaus Memorial Park, taman wakaf pemakaman muslim, di tengah hamparan hijaunya perkebunan teh nan damai, Perkebunan Panglejar Bagian Maswati PTPN VIII Cikalong Wetan Kabupaten Bandung Barat. Sesuai dengan konsepnya (Asri, Nyaman, Ramah Lingkungan, Sesuai Syari'ah) maka kuburan ini tampak indah layaknya taman, jauh dari kesan menyeramkan. Para pelayat yang datang berfoto-foto serasa berkunjung ke taman bunga saja, sebab kuburan ini memang jauh dari kesan seram. Para penggali kubur melakukan tugasnya dengan cekatan dan sesuai ketentuan dalam agama Islam, seorang ustad membimbing para pelayat berdo'a memohonkan ampunan bagi almarhum.

Makam ini nyaris serupa dengan Al-Azhar Memorial Garden yang juga mengutamakan kesesuaian syari'ah di samping keindahan fisik makam. Ada hal yang menjadi pembeda Firdaus Memorial Park yaitu paket donasi wakaf. Jadi, dengan membayar Rp. 10 juta, berhak atas 2 kavling kuburan ukuran 2x1 meter plus kavling kuburan untuk kaum dhuafa, ide terpuji yang digagas dan dikelola oleh WakafPro 99 ini lahir dari kasus orang-orang tak berpunya yang terbebani biaya pemakaman.

Makam Indah, Untuk Siapa?


Setiap peristiwa kematian, selain meninggalkan duka dan rasa kehilangan, hendaknya juga menjadi nasehat bagi diri sendiri. Bergidik saya, berdiri bulu kuduk saya, meleleh air mata saya, menyaksikan prosesi pemakaman, membayangkan bahwa suatu hari nanti, entah kapan tapi pasti, setiap orang akan dimasukkan ke liang kubur, berbaring sendiri di sana sambil mempertanggungjawabkan setiap perbuatan semasa hidup di dunia.

Tanpa bermaksud sombong, Pakde saya orang berpangkat dan terhormat, dijadikan teladan oleh para bawahan, beliau salah seorang pendiri Telkomsel, jargon SIM card prabayar "Di sini halo, di sana halo, asal pakai Kartu Halo" yang tenar di tahun 1995 merupakan hasil kreatifitasnya. Jika waktu telah tiba, tak peduli siapa dan berpangkat apa, semuanya kembali ke tempat yang sama dari mana kita berasal.

Keluarga yang menangis kehilangan, sahabat-sahabat yang mengantar ke tepi liang lahat, harta benda yang kita punya, semua ditinggalkan dan tidak ada yang menemani sampai ke dalam kubur. Apa yang kita bawa?, hanya amal ibadah. Apa yang menemani?, do'a-do'a tulus, biasanya datang dari orang-orang terkasih.

Makam yang mewah, indah, asri, jauh dari kesan menyeramkan, itu dinikmati oleh mereka yang menguburkan, sementara bagi yang dikuburkan, hanya ruang seukuran 2x1 meter yang sempit, sunyi, dan gelap. Sebelum waktunya tiba, masih banyak kesempatan untuk kita bersiap diri, membawa bekal untuk perjalanan panjang, perpindahan dari alam dunia menuju alam kubur, menerangi, menghias, serta memperluas rumah masa depan kita, rumah terakhir, persinggahan menuju keabadian.
 

- See more at: http://artikelkomputerku.blogspot.com/2010/10/cara-memasang-banner-di-bawah-posting.html#sthash.TrMBEyDs.dpuf

4 komentar:

  1. ah, kalo baca bgini, aku jd takut mba... mikirin udh seberapa bnyk pahala yg aku kumpulin yaa -_-. Solat aja kdg msh lewat... Manusia kayaknya harus selalu diingatkn ama kematian ya mba, supaya ga meleng2 dan bisa bener2 ngejalanin perintah Tuhannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama Mbak, saya menulis ini sebetulnya untuk menasehati diri sendiri yg juga masih lengah dan banyak lalai

      Hapus
  2. Turut berduka cita ya..
    Kita selalu diingatkan bhw kematian itu rahasia Tuhan. Kita gk pernah tau kpn datangnya, tp sya jg msh suka khilaf sama perintah-Nya. jd ngeri jg klo liat org meninggal (membayangkan), apa yg udah & blm diperbuat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Mbak. Mudah2an tulisan ini bermanfaat bagi banyak orang.

      Hapus